Video Picture
By Ozenk Potgieter | | Posted in | With 1 comments
EdanE adalah potret sebuah grup yang memiliki kematangan bermusik dalam penggarapan album maupun ketika pentas di atas panggung. Pusat pesona grup terutama terletak pada Zahedi Riza Sjahranie alias Eet Sjahranie. Permainan gitar Eet amat atraktif, memukau, dan edan. Beng Beng, gitaris Pas bilang, jika kita ingin menyebut siapa sebenarnya gitaris rock Indonesia, Eet itulah orangnya. EdanE semula dikenal sebagai singkatan dari Eet dan Ecky Lamoh. Terbentuk tahun 1991, Edane terdiri atas Eet Sjahranie (gitar), Ecky Lamoh (vokal), Iwan Xaverius (bas), dan Fajar Satritama (drums).

Setelah ikut mewarnai musik EdanE dalam album pertama The Beast (1992), Ecky cabut. EdanE tak berganti nama. Hari Batara atau lebih dikenal sebagai Ucok, masuk. Tapi kemudian giliran Ucok yang cabut. Posisinya diambil alih oleh Trison, mantan vokalis Roxx. Trison dipilih lewat seleksi ketat yang dilakukan selama dua tahap.

Namun pada pertengahan tahun 2003 lagi-lagi terjadi pergantian vokalis, pada tangal 9 juli 2003 tepatnya Trison mengundurkan diri dari EdanE, banyak cerita simpang siur terhadap pengunduran Trison tapi yang pasti setelah Trison mengundurkan diri akhirnya EdanE mendapatkan ganti vokalis baru ex Razzle Band yaitu Robby yang biasa membawakan lagu-lagu Guns n Roses. Hadirnya penyanyi dengan karakter seperti itu bisa di tebak EdanE akan kembali mengusung musik beraliran hard rock atau yang sejenisnya mereka kelihatannya kembali ingin menonjolkan kemampuan individual masing-masing personilnya di album yang akan datang. Menurut Eet, pergantian vokalis ini terjadi karena di antara personel mulai disadari adanya ketidakseimbangan dalam hal memenuhi tuntutan musik EdanE. "Sebenarnya itu sudah disadari sejak pembuatan album Borneo. Kita sudah memikirkan untuk membuat musik yang lebih luas dari sebelumnya. Konsekuensi dari itu, kita tentunya membutuhkan personel yang bisa memenuhi kapasitas itu," ungkap Eet.

Kendati demikian, lanjut Eet, hubungan antara personel EdanE dengan Ucok tetap baik. Karena Ucok sendiri yang berinisiatif untuk mengundurkan diri. "Malah Ucok juga setuju dengan audisi untuk vokalis baru."

Telah enam album mereka keluarkan The Beast (1992), Jabrik (1994), Borneo (1996), 9299 (1999), 170 Volts (2002), dan Time To Rock (2005). Album 9299 (Aquarius) merupakan kompilasi lagu baru dan lagu lama. Tiga lagu baru adalah Untuk Dunia yang menjadi lagu jago, Dengarkan Aku, dan Rock On. Lagu lama yang masuk antara lain Jabrik, Ikuti dan Borneo yang kaya unsur etnik Dayak. "Lagu-lagu tersebut kami anggap bisa mewakili EdanE," ucap Eet.

Proses penciptaan musik EdanE, tutur Eet dan Fajar, lebih banyak bertolak dari rif-rif yang dimainkan di studio. "Rif-rif itu kemudian berkembang menjadi komposisi dan akhirnya lagu," kata Fajar. Ini sebabnya penggarapan album EdanE selalu lama. Untuk satu album mereka bisa menghabiskan lebih dari seratus shift, jumlah yang cukup banyak (bisa untuk membuat tiga album) bagi grup lain. Namun, menurut Rudra, sound engineer album EdanE, dengan proses semacam itulah musik EdanE sangat kaya akan warna dan detail.

EdanE memainkan musik hard rock. Tapi Eet lebih suka menyebutnya rock saja. Eet juga kerap diidentikkan dengan Eddie Van Halen, gitaris yang mempengaruhinya. Dari sini muncul plesetan EdanE sebenarnya adalah singkatan dari Eet dan Eddie Van Halen. Pengidentikan itu, kata Eet, "membuat saya tersanjung dan kesal. Tersanjung karena Van Halen adalah nama besar. Kesal karena saya ingin menjadi diri saya sendiri, bukan orang lain."

Sejak dirintis tahun 1991, manajemen EdanE sudah berpindah dari tangan ke tangan. Pertama ditangani Ali Akbar, kemudian pindah ke Jimmy Doto, lalu ke Aci, dan pernah ditangani sendiri. Kini manajemen Edane dipegang oleh Heri 'UCOK' Batara dengan Rock On Management nya.

Group EDANE yang dimotori oleh gitaris EET SJAHRANIE menyatakan melepaskan diri dari kontraknya dengan Sony BMG dan menyatakan siap bergabung dengan LOG Management yang dipimpin oleh Log Zhelebour.Hal ini diutarakan EET dan Heri Batara selaku manager EDANE ketika minggu yang lalu menghadap Log untuk mengutarakan keinginannya bergabung dengan Log Music untuk rekaman albumnya dan sekaligus minta Log untuk mengelola management Edane. Log sudah mengenal Eet sejak tahun 1989 pada saat ikut bergabung dengan GOD BLESS dan menelurkan album raksasa ( 1989 ) dan Apa Kabar ( 1997 ). tour raksasa God Bless yang diadakan oleh Log pada tahun 1989 - 1990 dengan sponsor Gudang Garam merupakan konser musik rock terbesar sepanjang sejarah pertunjukan musik di Indonesia yang sulit ditandingi hingga saat ini. semoga EDANE bisa kembali bersinar setelah gabung dengan Log.

Personil EdanE

Personil Edane berganti-ganti dalam berbagai kurun waktu. Berikut adalah konfigurasi grup yang pernah terjadi:

EdanE I :
Eet Sjahranie : gitar
Ecky Lamoh : vokal
Iwan Xaverius : bas
Fajar Satritama : drum

EdanE II :
Eet Sjahranie : gitar
Heri Batara : vokal
Iwan Xaverius : bas
Fajar Satritama : drum

EdanE III :
Eet Sjahranie : gitar
Trison Manurung:vokal
Iwan Xaverius : bas
Fajar Satritama : drum

EdanE IV :
Eet Sjahranie : gitar
Robby Matulandi :vokal
Iwan Xaverius : bas
Fajar Satritama : drum

Iwan dan Robby akhirnya mengundurkan diri.

Diskografi EdanE
Album

* 1992 : The Beast produser AIRO Records & EdanE, label AIRO
* 1994 : Jabrik produser EdanE, label Aquarius Musikindo
* 1996 : Borneo produser EdanE, label Aquarius Musikindo
* 1999 : '9299 (the best album) produser EdanE, label Aquarius Musikindo
* 2002 : 170 Volts produser Jan Djuhana, label Sony Music Indonesia
* 2005 : Time to Rock produser Jan Djuhana, label Sony Music Indonesia
 Kompilasi
By Ozenk Potgieter | | Posted in | With 6 comments

Elpamas" adalah sebuah kelompok musik Rock asal Malang, Indonesia yang dibentuk pada tahun 1983.
Sejarah
Nama Elpamas tadinya merupakan kependekan dari “Elektronik Payung Mas”, nama sebuah toko elektronik milik Anthony Depamas yang menyuplai peralatan band buat para personel Elpamas. Belakangan, kepanjangan nama Elpamas diplesetkan ke dalam bahasa Jawa, yaitu Elek-elek Pandaan Mas. Karena band ini memang berasal dari daerah Pandaan, Malang (Jawa Timur).
Awal terbentuk, sekitar tahun 1983, Elpamas tidak langsung memainkan musik rock. Lewat panggung-panggung tingkat RT dan ‘bergerilya’ dari kampung ke kampung, Elpamas dikenal luas sebagai band yang mengusung musik dangdut.
Tapi kemudian, Elpamas tidak terlalu lama mengusung jenis musik ini. Tahun berikutnya, menjelang mengikuti festival rock yang digelar oleh Log Zhelebour mereka pun ganti haluan.
Elpamas mulai memperlihatkan talentanya sebagai grup rock yang layak diperhitungkan saat mereka berhasil merebut gelar Juara III di “Festival Rock Se-Indonesia” tahun 1984. Bahkan saat event tersebut digelar lagi pada tahun 1985 dan 1986, Elpamas yang waktu itu diperkuat oleh Dollah Gowi (vokal), Toto Tewel (gitar), Didiek Sucahyo (bas), Edi Daromi (kibor) dan Rastato mampu meraih predikat Juara I selama dua kali berturut-turut. Sementara Toto Tewel, juga mampu mengantongi gelar sebagai gitaris terbaik.
Karir Elpamas kemudian semakin terasah dengan seringnya mereka tampil di pentas-pentas musik besar, antara lain mendampingi God Bless pada “Tour Raksasa Gudang Garam”, tahun 1989.
Di dunia rekaman, nama Elpamas juga mampu mencatat prestasi yang cukup lumayan. Salah satu lagunya, yaitu Pak Tua menjadi tembang klasik mereka yang mungkin paling dikenal masyarakat. Tembang karya Pitat Haeng (nama samaran yang digunakan Iwan Fals) yang termuat di album Tato tersebut konon mampu mendongkrak penjualan albumnya hingga mencapai angka 5 keping. Sebuah jumlah yang menyedihkan pada masa itu. Itupun dibeli oleh orang tuanya masing-masing.
Lagu itu sendiri — yang bercerita tentang seorang penguasa yang sudah tua tapi belum mau pensiun — sempat dicekal, tidak boleh ditayangkan di TV. Pasalnya, liriknya dianggap telah menyinggung penguasa orde baru.
Gonta Ganti Vokalis
Elpamas sering sekali terjadi pergantian formasi sehingga mempengaruhi kestabilan grup. Sehingga baru enam album yang dihasilkan dalam waktu 15 tahun
Misalnya posisi vokalis. Elpamas sudah sembilan kali ganti vokalis. Di antaranya, ada nama Dollah Gowi, Baruna (sempat membentuk kelompok Legend Bee dan kini mengibarkan grup Jagad) dan Ecky Lamoh (ex-vokalis EdanE). Bahkan, Andy Liany sempat pula bergabung, meski tidak sempat masuk rekaman. Sementara itu, Doddy Keswara masuk formasi setelah disodorkan oleh Baruna.
Selain karena mereka memang kurang produktif mengeluarkan album rekaman, waktu Elpamas juga lebih banyak tersita untuk tampil di kafe-kafe. Belum lagi beberapa personelnya banyak terlibat proyek lain. Toto Tewel misalnya. Bersama Doddy Keswara, ia turut memperkuat grup Kantata, pimpinan Setiawan Djody dan sesekali mengisi gitar untuk beberapa penyanyi solo.
Dengan banyak bermunculan grup musik baru, justru memacu mereka untuk tetap berupaya mempertahankan eksistensi Elpamas. Salah satu jalan yang ditempuh ialah dengan menciptakan pasar musik di panggung. Mereka memilih memperbanyak bermain di kafe-kafe membawakan lagu dari grup legendaris tahun 70-an seperti Deep Purple, Led Zeppelin, Uriah Heep, Yes dan Kansas.
Setelah merilis Dongeng, Didik Sucahyo cabut dari Elpamas. Posisinya sempat digantikan oleh Edot, mantan basis Q-Red (grup Toto sebelum bergabung di Elpamas). Kini, posisi ini kemudian diisi oleh Harto. Sementara di jajaran vokal, Amiruz dan Ecky masuk menggantikan Doddy Keswara yang mengundurkan diri setelah pembuatan album Dongeng.
Amir Roez sendiri bukanlah nama baru di dunia musik Indonesia. Sebelum bergabung di Elpamas, vokalis asal Solo ini pernah tercatat sebagai vokalis grup Dimensi, band yang antara lain diperkuat oleh Yuke Sumeru dan Donny Suhendra.
Ia juga pernah ‘ngamen’ bersama Anto Hoed (basis Potret), Kadek Rahardika dan Lian Panggabean mengibarkan 2GT2. Bahkan, sebuah album solo berjudul Goyang Dunia pernah pula ia lahirkan. Di Elpamas, Amir mengaku sudah tidak asing dengan personelnya, terutama Toto Tewel. Ia sudah kenal Toto sejak keduanya terlibat penggarapan lagu soundtrack untuk film “Macan Kampus”.
April 2003, Elpamas merilis album 60km/jam dengan personel Toto Tewel, Tato, Edi Daromi, Harto, Amiroez dan vokalis Decky Sompotan
By Ozenk Potgieter | | Posted in | With 0 comments
MASIH ingat dengan lagu ‘Salam Untuk Dia’ yang ngetop tahun 90-an awal? Yap, lagu yang dilantunkan oleh band bernama Voodoo, ketika itu menjadi ‘most request’ yang cukup berkibar. Sayangnya, ketika era pop-rock mulai meredup, nama Voodoo pun pelan-pelan mulai tergerus. Malah mereka sempat “bubar” dan membentuk band bernama Opera.
Tapi kini, band ini malah mengumpulkan lagi personil lawasnya dan bersiap merilis album baru. Hanya kini mereka punya vokalis baru bernama Sule, menggantikan Oppie Danzo. Kabarnya, dengan formulasi musikal yang berbeda, Voodoo “edisi baru” ini bakal merilis album. Begitulah yang dikatakan Sule.
Ditemui di MU Cafe, Senin [9/6/2008], band yang bakal tampil dalam perhelatan besar Jakarta Rock Parade [JRP] ini mengaku sedang mempersiapkan diri untuk merilis album baru yang lebih fresh. “Kita sekarang memainkan modern rock, lebih danceable,” ujar Sule, vokalis baru yang punya karakter rock modern.
Sule sendiri merupakan personil baru, yang membawa warna modern rock ke dalam tubuh Voodoo. “Sebenarnya anak-anak ingin memberikan pelajaran, musik rock itu bagaimana sih? Dan kita mau kasih tahu bahwa main rock tidak selalu harus keras dan menyanyi teriak, suara parau dan sebagainya,” katanya.
Namun demikian, ia menolak bila dikatakan Voodoo mulai luntur dan ingin merangkul pasar pop. “Tidak juga. Kita nggak mau dibilang berkompromi dengan pasar pop. Kita cuma ingin musik kita diterima semua kalangan, mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga orang tua. Ada kalanya kita teriak, menyanyi dengan suara parau, tetapi harus tetap bisa dinikmati pendengar,” katanya.
Ia juga mengatakan para penggemar Voodoo terbukti menyambut gembira perubahan warna musik yang dilakukan band idola mereka itu. “Kita sudah bawain lagu-lagu yang menjadi materi album baru waktu konser keliling lima kota belum lama ini, dan penggemar ternyata suka,” jelas Sule.
Voodoo terbentuk di Jakarta tahun 1990-an. Kini beranggotakan Sule, Edo (gitar), Ateng (bass), dan Osa (drum). Band ini meraih popularitas sejak melempar album debut NURANI BADAI, di mana lagu Salam Untuk Dia meraih hits di berbagai stasiun radio.
Apakah Voodoo masih bisa diterima di pasar yang kini dijejali anak muda kreatif? Akankah Voodoo masih mempunyai tempat di hati penggemar musik, selain fans lawasnya mungkin? Semoga tidak terselip di antara ketatnya band-band baru ya..
By Ozenk Potgieter | | Posted in | With 0 comments
1990 Iram (Gitar) Sandy (Drum) Rudi (Vokal) Erry (Bass) OVY (Gitar) 2008 Iram (Gitar) Ozy (Bas) Arie (Drum) Dimmy (Gitar) Dhino (Vokal)
Genre: Rock
Kota Asal: Bandung
Perusahaan Rekaman: Blackboard
U'Camp yang terbentuk sekira 1990-an di Bandung, merupakan band rock yang pada awalnya beranggotakan Iram (Gitar), Sandy (Drum), Rudi (Vokal), Erry (Bass), OVY (Gitar). Usai kehilangan dua personel, yaitu Sandy (sekarang tergabung dalam PAS band) serta Ovy (sekarang tergabung dalam /riff), U'Camp vakum. "Kita sempat vakum hampir satu dasawarsa karena kita kehilangan dua personil, yaitu Sandy dan OvY. Selain itu, kita butuh waktu untuk mencari penggantinya," ungkap Iram sang gitaris saat ditemui okezone di kawasan Kemang Jakarta Selatan, belum lama ini. Tak mau berhenti berkreasi, ditambah kecintaan mereka pada musik rock mengobarkan semangat Iram untuk menghidupkan kembali U'Camp. Dia juga menemukan titik cerah setelah pertemuannya dengan Ozy (Bas), Arie (Drum), Dimmy (Gitar), dan Dhino (Vokal). "U'Camp bukan untuk didirikan lagi tetapi kita sebatas meneruskan, kurang lebih kita sepuluh tahun vakum diakibatkan karena teman kita sudah punya band lain," ujar Iram. Iram menambahkan, formasi baru U'Camp semakin menambah kematangan dan kedewasaan dalam menghasilkan karya. Dengan darah dan jiwa baru, U'Camp siap kembali ke kancah musik Indonesia dan bersaing dengan band-band rock papan atas lainnya. Tak hanya Iram, Dhino sang vokalis, juga menjelaskan optimismenya bahwa U'Camp mampu menembus pasar musik Indonesia. Hal itu diakui Dhino karena jenis musik yang mereka usung masih beraliran rock kental khas U'Camp. "Kita ingin memainkan seperti dulu dan kita tidak mau mencoba untuk pindah jalur," ungkapnya. Sedikit memberi bocoran, grup band yang terkenal dengan lagu Bayangan itu akan meluncurkan album baru berjudul Apa Kabar. Uniknya, U'Camp akan menyelipkan hits mereka, Bayangan pada album baru tersebut. "Lagu Bayangan tetap kita masukkan pada album baru kami. Namun, lagu tersebut mengalami perubahan yaitu aransemennya kita buat yang baru," ujar Ozy dan Dimmi kompak. Perlu diketahui dalam album Apa Kabar ini terdapat 10 lagu. Mereka menjadikan lagu Bayangan sebagai single andalan dan menyiapkan video klip untuk itu. Sekdar diketahui, sejarah U'Camp bermula di tahun 1993 saat mereka merilis album Bayangan. Menjelang masa-masa vakum, mereka sempat mengeluarkan sebuah album kompilasi bertitel Kuingin pada tahun 1997. Pada tahun yang sama mereka juga menghadirkan album Melangkah.
By Ozenk Potgieter | | Posted in | With 0 comments
Roxx mulai terkenal setelah berhasil masuk 10 besar Festival Rock se-Indonesia yang diselenggarakan Log Zhelebour pada 1980-an. Lagu hits mereka berjudul "Rock Bergema" sempat pula digunakan sebagai tema program musik beberapa stasiun radio. Setelah merilis album Roxx (Album Hitam) dan Nol, Trison hijrah ke EdanE. Namun setelah ditendang EdanE di tahun 2003, Trison kembali lagi dan mereka pun merilis album Bergema Lagi di tahun 2004.
Roxx, yang beranggotakan Iwan (gitar), Arry (drum), Jaya (gitar), Trison (vokal)dan Tony (bass) adalah sebuah grup musik yang mengusung genre Heavy Metal yang dibentuk pada tanggal 1 April 1987.
Debut mereka dimulai ketika menjadi runner up pada Festival Rock tahun 1989 versi Log Zhelebour, yang kemudian membawa grup musik ini dalam industri musik di Tanah Air dengan dimasukkannya lagu single hits pertama mereka, “Rock Bergema” dalam Album Kompilasi Festival Rock Log Zhelebour tahun 1989.
Album pertama Roxx dirilis pada awal tahun 1992 dengan judul album yang sama yaitu Roxx, yang melahirkan lagu-lagu hits seperti “Gontai, Penguasa, 5cm, Gelap Price dan Rock Bergema”. Diedarkan oleh PT. Suara Sentral Sejati dan didistribusikan oleh Blackboard Indonesia. Kesuksesan album tersebut di blantika musik Tanah Air akhirnya mencatat Roxx sebagai grup musik pertama di Indonesia yang merilis albumnya di pasar Internasional. Hal ini ditandai dengan diadopsinya album perdana ROXX tersebut pada tahun 1992 oleh Polygram International.
Album kedua Roxx berjudul Nol dirilis pada tahun 1995, diedarkan oleh WINS Record dan didistribusikan oleh Atlantic Record Indonesia, yang melahirkan hits single “Air Mata Hewan, Putri Matahari dan Muak”. Ada perubahan formasi pada album ini, yaitu digantinya posisi TONY pada bass, yg digantikan oleh Didik, dikarenakan TONY harus melanjutkan pendidikannya ke Jerman.
Album ketiga Roxx yang berjudul Bergema Lagi dirilis pada tahun 2004, diedarkan oleh SGK Record dan didistribusikan oleh PT. Ritme Nuansa Baru. Mencetak single hits “Dari Dulu, Babi Ngepet & Yang Tersisih”. Di album ini Tony kembali ke posisi semula sebagai bassist, sedangkan posisi IWAN pada gitar digantikan oleh additional player Didi crow.
Kini di album keempat Roxx yang berjudul Retake, yang bekerjasama ditribusi dengan Majalah Rolling Stone Indonesia, telah hadir sebagai penanda eksistensi ROXX di belantara musik Tanah Air. Mini album yang berisikan beberapa hit single mereka dari keseluruhan kronologis perjalanan karier ROXX sejak tahun 1987 sampai dengan saat ini, menghadirkan lagu-lagu kompilasi terbaik yang pernah dimiliki ROXX,yaitu: Gontai, Rock Bergema, Babi Ngepet, Air Mata Hewan, Penguasa & 5 Cm.
By Ozenk Potgieter | | Posted in | With 0 comments

hore,da blog baru..stlh sekian lama mncari2 akhirnya ketemu jg.bkn pa2 seh cuman aQ heran ma anak muda skrg,yg gampang nglupain sejarah,nyepelein masa lalu & ngeremehin sebuah kenangan..nah,melalui blog ni aQ pngen angkat lg alkisah dr sebuah band yg mgkin bnyk anak skrg yg g tau,pdhl band ni punya prjalanan yg luar biasa dlm mncapai puncak ksuksesannya..let’s checkerot!!
Lebih
dari lima belas tahun adalah sebuah perjalanan cukup panjang bagi
sebuah grup rock macam Power Metal yang mampu bertahan dan tetap eksis.
Tak bedanya dengan kebanyakan grup band lainnya, dalam perjalanannya
kelompok musik ini juga mengalami gelombang pasang-surut. Di tengah
popularitas dan kharismanya sebagai band heavy metal, ternyata grup ini
sering diguncang oleh persoalan yang terjadi dalam intern tubuh mereka,
seperti sering terjadinya pergantian personel. Bahkan hampir tiga tahun
belakangan ini grup band ini gaungnya kurang terdengar lagi. Sampai
akhirnya muncul spekulasi bahwa grup ini sudah bubar.
Ternyata spekulasi berita itu tidak benar adanya. Power Metal tidak
bubar, dan masih tetap eksis. Cuma sempat vakum saja. Setelah cukup
lama vakum, grup rock asal Surabaya ini mencoba kembali eksis di
blantika musik rock Indonesia. Justru di tengah kevakuman itu
dimanfaatkan mereka mempersiapkan album baru. Dengan dirilisnya album
berjudul Topeng-Topeng Murka (2002), sekaligus menjadi jawaban bahwa
Power Metal masih eksis, dan tetap solid. Bagaimana perkembangan Power
Metal itu sendiri memang tidak lepas dari dinamika yang ikut mewarnai
perjalanan karier grup mantan juara Festival Rock se-Indonesia V versi
Log Zhelebour, tahun 1989.
Grup band yang awal berdirinya bernama Power, sejak September 1987
berubah nama jadi Power Metal, dengan formasi Pungky Deaz (vokal),
Ipunk (gitar), Hendrix Sanada (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan Mugix
Adam (dram). Sesuai namanya Power Metal, perubahan nama ini sekaligus
untuk memproklamirkan diri jadi band rock beraliran heavy metal.
Sebelum menjelajahi dunia rekaman, dalam aksi panggungnya grup ini
sering membawakan lagu-lagunya Metallica, Anthrax, Helloween, Loudness
atau Yngwie J. Malmsteen. Belum genap setahun dibentuk, grup band ini
sudah menunjukan prestasi cukup membanggakan, antara lain dengan
keherhasilannya menyabet juara pertama Festival Rock Remaja se-Jawa
Timur di Lumajang (1987). Disusul tahun berikutnya meningkat jadi juara
pertama Festival Rock se-Jawa di Kediri (1988). Prestasi ini dianggap
belum cukup, masih ada satu event festival yang jadi targetnya, yaitu
Festival Rock se-Indonesia - nya Log Zhelebour. “Itu salah satu jadi
obsesi kita,” kenang Raymond, soal keberhasilan Power Metal menjuarai
Festival Rock se-Indonesia V (1989) Selain jadi juaranya, Hendrix
Sanada juga terpilih sebagai the best bassist. “Sekali ikut langsung
jadi juara,” kata Raymond dengan bangga. "Waktu itu kita sama sekali
tidak menyangka bisa jadi juaranya," tambah Ipunk. Grup band yang
dianggap rival terberatnya saat itu adalah Andromedha (Surabaya),
Kaisar (Solo) dan Roxx (Jakarta). Kemenangannya ini sekaligus menjadi
awal perjalanan karier Power Metal menembus dunia rekaman.
Sebagai promotor merangkap produser, Log Zhelebour memang belum
menjanjikan grup band juara pertama Festival Rock se-Indonesia langsung
teken kontrak rekaman album. Baru sebatas direkam di album kompilasi 10
Finalis Festival Rock se-Indonesia V. Sementara juara pertamanya
dijanjikan ikut tur 10 kota. Kebetulan waktu itu Log mempersiapkan
pagelaran Tur Rakasasa God Bless (1990). Selain Power Metal, tur God
Bless ini juga didampingi Elpamas dan Mel Shandy. Di tengah persiapan
tur, Power Metal diguncang hengkangnya Pungky, lalu diikuti Hendrix
Sanada. Jelas ini membuat sisa personelnya kalang-kabut mencari vokalis
dan pemain bas, pengganti Pungky dan Hendrix. “Kita langsung melirik
Arul, vokalis Big Boys dari Banjarmasin,” kata Raymond. Akhirnya Arul
yang pernah dinobatkan sebagai the best vocalist di Festival Rock
se-Indonesia V imenggantikan posisi Pungky.Tinggal pemain basnya, belum
dapat. Sementara belum dapat pemain tetap, akhirnya pakai additional
musician, diantaranya ada nama Roy Oracle dan Didiet Shaksana. Usai
mengikuti tur, akhirnya tawaran rekaman datang dari Log Zhelebour. Selama persiapan bikin album Arul dkk dikarantina di sebuah vila di
daerah Malang – Jawa Timur. “Hampir sebulan kita dikarantina untuk
bikin lagu,” kenang vokalis Power Metal. Begitu materi lagu sudah siap,
mereka kembali kelimpungan siapa jadi pemain basnya. Sementara mereka
harus secepatnya masuk studio. Akhirnya digaet Prass Haddy, pemain bas
di band Pelni. Karena terikat dengan pekerjaan, posisinya membantu
sebatas rekaman sampai album keluar. Dengan persiapan cukup matang,
proses rekaman mereka berjalan mulus.
Dengan formasi Arul Efansyah (vokal), Ipunk (gitar), Prass Haddy (bas),
Raymond Ariasz (kibor), dan Mugix Adam (dram), Power Metal berhasil
merampungkan album perdananya diberi judul Power One (1991), yang
dirilis dibawah bendera Logiss Records. Lewat debut albumnya ini, Power
Metal langsung melesat ke putaran orbit grup rock papan atas yang mulai
diperhitungkan. Setidaknya popularitas Power Metal sudah sejajar dengan
band seniornya alumni Festival Rock se-Indonesia, seperti Elpamas dan
Grass Rock. Dan album Power One ini mendapat sambutan menggembirakan
dari rockers mania. Album ini sendiri melahirkan sejumlah hits,
diantaranya Angkara, Satu Jiwa, Pengakuan dan Bayangan Dirimu. Di
samping dua lagu lainnya, yakni Malapetaka dan Cita Yang Tersita.
Kesuksesan album ini juga diikuti dengan terpilihnya Power Metal meraih
penghargaan sebagai Pendatang Baru Terbaik di ajang BASF Awards 1991.
Angka penjualan kaset album Power One sendiri waktu itu laku di atas
300 ribu copies. Sebuah angka penjualan yang cukup fantastik untuk
sebuah grup rock beraliran heavy metal. Sementara grup rock yang bisa
menembus angka itu baru God Bless, lewat album Semut Hitam (1989).
Power Metal kembali menanda-tangani kontrak album kedua.
Di tengah persiapan album kedua, Ipunk mengundurkan diri, dan posisinya
digantikan Lucky Setyo W, gitaris Andromedha Rock Band yang juga The
best guitaris di Festival Rock se-Indonesia V. Akhirnya mereka berhasil
merampungkan album kedua berjudul Power Demons (1993), yang kemudian
disusul album lainnya, Serigala (1995), dan Pesta Dansa
(1996).Lagi-lagi di tengah persiapan penggarapan album berikutnya,
terjadi masalah dalam intern tubuh Power Metal, yang berakhir dengan
mundurnya Raymond dan Mugix. Sementara itu Power Metal harus dikejar
target menyiapkan album baru lagi. Untuk mengisi kekosongan itu,
akhirnya ditariklah Ekko Dinaya (dram) dan James Ireng (kibor). Dengan
sekuat tenaga dan segala kemampuan Lucky cs mencoba mempertahankan
kharisma Power Metal dengan merilis album Peace,Love & War (1999).
Meski dari segi musikalitas materi album ini cukup bagus. Tapi
sayangnya album ini lagi-lagi kurang mujur di pasaran.
Tak lama setelah album rilis album ini, Power Metal pelan-pelan
menghilang dari hingar-bingarnya panggung musik rock. Tak heran bila di
tengah kevakuman itu muncul berita spekulatif bahwa grup ini bubar.
Sampai akhirnya muncul inisiatif dari owner Power Metal yaitu dengan
memanggil kembali Raymond untuk diajak membenahi lagi Power Metal.
Antara lain dengan mengajak Ipunk kembali gabung di Power Metal,
menggantikan posisi Lucky Setyo W yang mengundurkan diri.
Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan untuk melakukan konsolidasi guna
menemukan formula musik Power Metal yang disiapkan di album barunya
nanti. “Yang pasti, aku dengan personel yang lain punya keinginan sama
untuk mengangkat kembali kharisma Power Metal. Itu yang jadi obsesi
kita semua,” lanjut Raymond.
Setelah melalui proses yang cukup panjang akhirnya Power Metal
merampungkan album ke-7, Topeng-Topeng Murka, yang proses rekamannya
sampai mixing-nya dilakukan di Studio Natural– Surabaya. Sedang proses
mastering-nya dikerjakan di Studio 301, Sydney – Australia. Proses
penggarapan album ini memang butuh waktu cukup lama, hampir 2 tahun.
Meski sering mengalami pergantian personel, ternyata tidak mengurangi
kesolidan Power Metal yang kini diperkuat Arul Efansyah (vokal), Ipunk
(gitar), Endro (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan Eko Dinoyo (dram)
untuk tetap eksis. "Ini adalah formasi tersolid," kata Ipunk dan
Raymond hampir bersamaan, mengomentari formasi baru Power Metal yang
dikatakan sudah siap tempur ini. Selain gabungnya lagi orang-orang
lama, seperti Raymond dan Ipunk, formasi baru Power Metal juga
diperkuat wajah baru, Endro, mantan pencabik bas Red Spider. Disamping
Ekko Dinaya, mantan dramer Eclips yang sudah gabung duluan di album
Peace, Love & War.
Dengan formasi barunya ini Power Metal siap menggebrak kembali panggung
musik rock heavy metal.Awal Agustus lalu, grup rock pernah mendamping
Sepultura (1992) dan Helloween (2004) saat manggung di Surabaya, telah
merampung rekaman album ke-8, berjudul KebesaranMu, yang tak lama lagi
siap edar di pasaran.
By Ozenk Potgieter | | Posted in | With 0 comments
Pada tahun 1986, empat siswa SMPN 6 Surabaya mulai merenda mimpi - mimpi indah menjadi musisi terkenal. Dengan kemampuan pas - pasan mereka mengibarkan bendera DEWA. Nama ini bukan sekedar gagah - gagahan, melainkan akronim dari nama mereka berempat : Dhani Manaf [Keyboard, Vokal], Erwin Prasetya [Bass], Wawan Juniarso [Drum], dan Andra Junaidi [Gitar]. Waktu itu kegilaan mereka pada musik sudah terlihat. Tidak jarang masing - masing terpaksa bolos sekolah, sekedar untuk bisa ngumpul dan genjrang - genjreng memainkan alat musik. Rumah Wawan di jalan Darmawangsa Dalam Selatan No. 7, yang terletak di salah satu sudut komplek Universitas Airlangga, menjadi markas mereka karena disana terdapat seperangkat alat musik walaupun seadanya namun Dewa bisa berlatih sepuasnya.


Yang membedakan Dewa dengan grup Surabaya lainnya ketika itu adalah warna musik yang mereka mainkan. Kalau grup lain gemar membawakan aliran heavy metal milik Judas Priest atau Iron Maiden, Dewa muncul dengan lagu - lagu milik Toto yang lebih ngepop. Hanya semuanya berubah ketika Erwin yang doyan jazz mulai memperkenalkan musik fudion dari Casiopea. Andra dan Dhani yang semula manteng di jalur rock, akhirnya ikutan juga. Format musik Dewa pun perlahan - lahan bergeser, bahkan mereka bukan

cuma memainkan lagu - lagu Casiopea, tapi juga karya dari musisi jazz beken lainnya seperti Chick Corea atau Uzeb. Dhani, Erwin, dan Andra lantas berangan - angan ingin seperti Krakatau atau Karimata, dua kelompok jazz yang lagi kondang saat itu. Ini membuat Wawan murung, penggemar berat musik rock ini merasa warna Dewa sudah keluar jalur. Akhirnya Wawan memutuskan keluar pada tahun 1988 dan bergabung dengan Outsider yang antara lain beranggotakan Ari Lasso. Setahun kemudian menyeberang ke Pythagoras. Posisi Wawan di Dewa lantas digantikan kakak kelasnya, Salman. Nama Dewa pun berubah menjadi Down Beat, diambil dari nama sebuah majalahjazz terbitan Amerika.


Untuk kawasan Jawa Timur dan sekitarnya, nama Down Beat cukup dikenal terutama setelah berhasil merajai panggung festival. Sebut saja Festival Jazz Remaja se-Jawa Timur, juara I Festival band SLTA '90 atau juara II Jarum Super Fiesta Musik. Sementara itu Pythagoras pun berhasil jadi finalis Festival Rock Indonesia yang digelar promotor Log Zhelebor. Tapi bagi keempat cowok yang secara psikologis masih dalam pencarian jati diri itu, jazz ternyata juga hanya sebuah persinggahan. Begitu nama Slank
berkibar impian mereka pun berubah. Wawan Juniarso segera dipanggil kembali untuk menghidupkan Dewa dan Ari Lasso ikut bergabung. Nama Dewa kembali tegak, bedanya kali ini pakai embel - embel 19 semata karena rata - rata usia pemainnya 19 tahun. Seperti halnya Slank, Dewa 19 pun mencampuradukkan beragammusik jadi satu : pop, rock, bahkan jazz, sehingga melahirkan alternatif baru bagi khasanah musik Indonesia saat itu. Teman sekelas Wawan, Harun rupanya tertarik oleh konsep tersebut dan segera mengucurkan dana Rp. 10 juta untuk memodali teman - temannya rekaman. Tapi karena di Surabaya tidak ada studio yang memenuhi syarat, mereka terpaksa ke Jakarta padahal jumlah dana tadi jelas pas - pasan. Walhasil mereka harus ngirit habis - habisan, segala hal dikerjakan sendiri termasuk mengangkat barangdan sebagainya. Tapi disini musikalitas mereka teruji.

Album perdana, 19 rampung cuma 25 shift saja. Termasuk luar biasa buat ukuran musisi daerah yang baru saja menginjak rimba ibukota. Dengan master di tangan, Dhani gentayangan dari satu perusahaan rekaman satu ke perusahaan rekaman lain pakai bus kota, sementaraErwin, Wawan, Andra dan Ari menunggu hasilnya di Surabaya. Sempat ditolak sana - sini, master itu akhirnya dilirik oleh Jan Djuhana dari Team Records, yang pernah sukses melejitkan Kla Project.Di luar dugaan, angka penjualan album 19 meledak di

pasaran, setelah melewati angka 300.000 kopi, pihak BASF mengganjar mereka dengan dua penghargaan sekaligus. Masing - masing untuk kategori Pendatang Baru Terbaikdan Album Terlaris 1993. Dalam pembuatan album Format Masa Depan diwarnai oleh hengkangnya Wawan Juniarso karena tidak adanya kecocokan diantaranya.


Setelah itu dalam pembuatan album berikutnya Dewa menggunakan additional music untuk drummernya yang antara lain : Ronald dan Rere. Setelah album Terbaik - Terbaik selesai, masuklah Wong Aksan menempati posisi drummer. Namun setelah menyelesaikan pembuatan album Pandawa Lima, pada tanggal 04 Juni 1998 Wong Aksan dikeluarkan dari Dewa 19, sebab pukulan dram Aksan dinilai mengarah kemusik jazz dan sebagai gantinya masuklah Bimo Sulaksono (mantan anggota Netral)
By Ozenk Potgieter | | Posted in | With 0 comments
Padi adalah salah satu kelompok band yang personilnya terdiri dari Fadly (Andi Fadly Arifuddin-vokal), Ari (Ari Sosianto-gitar), Yoyo (Surendro Prasetyo-drum), Rindra (Rindra Risyanto Noor-bas) dan Piyu ( Satriyo Yudi Wahono-gitar).

Mulai dibentuk di Surabaya, 8 April 1997 dan mulai dikenal masyarakat pada penghujung 1990-an. Warna musiknya dianggap baru dalam dunia musik pop rock Indonesia.

Padi sendiri merupakan grup kreativitas seni mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya, yang semula bernama 'Soda', namun kemudian diganti menjadi Padi.

Debut album Padi bertajuk Lain Dunia (1999) yang berhasil terjual hingga 800 ribu kopi. Kemudian menyusul album Sesuatu Yang Tertunda (2001) yang juga sukses terjual hingga 1,6 juta kopi. Album berikutnya Save My Soul (2003), dan terakhir albumnya bertitle Padi (2005).

Selain keempat album regular di atas, Padi juga pernah merilis album kompilasi seperti Official Songs World Cup (lagu Work of Heaven, 2002), Album rohani Family Songs Hadad Alwi (Doaku, 2003), Tribute to Ian Antono (Saksi Gitar Tua, 2004), dan album sosial untuk korban Tsunami di Aceh Kita Untuk Mereka (lagu 26 Desember, 2005).

Sebelumnya: Padi Sukses DiLondon
Selanjutnya : Padi Lounching New Album
By Ozenk Potgieter | | Posted in | With 0 comments
Awalnya, band yang lahir di kampus Unpad ini mulai meniti karier dari panggung-panggung underground sejak 1989. Pas Band berdiri secara resmi pada tahun 1990. Pada tahun 1993 grup yang terdiri dari Bengbeng (gitar), Trisno (Bass), Yukie (vokal) dan Richard Muttler (drum) ini merilis album EP berbendera indie label dengan debut, Four Through The Sap.

Mulai album kedua In (No) Sensation (1995) hingga sekarang, mereka digandeng oleh Aquarius Musikindo. Album kedua ini diikuti oleh album-album mereka berikutnya, yaitu indieVduality (1997), Psycho I.D. (1998). Pada album keempat, Richard mengundurkan diri dan posisinya digantikan oleh Sandy (ex-U'Camp). Dengan formasi tanpa Richard mereka merilis album kelima yang di beri titel KETIKA . . . (2001), namun Sandy belum dapat bermain pada rekaman album ini karena masih terikat kontrak dengan label lain. Sandy bergabung di album keenam PAS 2.0 (2003), dan album ketujuh Stairway to Seventh (2004).

Personel:
Nama: Yuki Arifin Martawidjaja (Yuki)
Ttl : 31 Mei 1969
Posisi: vokal

Nama: Trisnoize (Triznoise)
Ttl : Bandung, 16 Agustus 1970
Posisi: bass

Nama: Bambang Sutejo (Bengbeng)
Ttl: Bandung, 6 November 1968
Posisi: gitar

Nama: H.Agus Teguh Prakosa Andarusman (Sandy)
Ttl: Jakarta, 7 Juli 1970
Posisi: drum

mantan personel:
Nama: Richard Christian Franklin Mutter (Richard)
Ttl: Bandung, 18 Maret 1969
Awalnya, band yang lahir di kampus Unpad ini mulai meniti karier dari panggung-panggung underground sejak 1989. Pas Band berdiri secara resmi pada tahun 1990. Pada tahun 1993 grup yang terdiri dari Bengbeng (gitar), Trisno (Bass), Yukie (vokal) dan Richard Muttler (drum) ini merilis album EP berbendera indie label dengan debut, Four Through The Sap.

Mulai album kedua In (No) Sensation (1995) hingga sekarang, mereka digandeng oleh Aquarius Musikindo. Album kedua ini diikuti oleh album-album mereka berikutnya, yaitu indieVduality (1997), Psycho I.D. (1998). Pada album keempat, Richard mengundurkan diri dan posisinya digantikan oleh Sandy (ex-U'Camp). Dengan formasi tanpa Richard mereka merilis album kelima yang di beri titel KETIKA . . . (2001), namun Sandy belum dapat bermain pada rekaman album ini karena masih terikat kontrak dengan label lain. Sandy bergabung di album keenam PAS 2.0 (2003), dan album ketujuh Stairway to Seventh (2004).

Personel:
Nama: Yuki Arifin Martawidjaja (Yuki)
Ttl : 31 Mei 1969
Posisi: vokal

Nama: Trisnoize (Triznoise)
Ttl : Bandung, 16 Agustus 1970
Posisi: bass

Nama: Bambang Sutejo (Bengbeng)
Ttl: Bandung, 6 November 1968
Posisi: gitar

Nama: H.Agus Teguh Prakosa Andarusman (Sandy)
Ttl: Jakarta, 7 Juli 1970
Posisi: drum

mantan personel:
Nama: Richard Christian Franklin Mutter (Richard)
Ttl: Bandung, 18 Maret 1969
By Ozenk Potgieter | | Posted in | With 0 comments

Biografi Netral Band
Netral adalah Group Band yang dibentuk pada tanggal 11 November 1992. Dimana oleh pers Indonesia saat itu dikatakan sebagai Band Alternatif. Terlepas dari yang diberikan pers Indonesia ini benar atau tidak. Yang jelas band yang dibentuk dari hasil persahabatan di SMA Negeri 55 dan 60 Jakarta ini hanya memainkan musik yang benar-benar murni keluar dari hati Nurani mereka sendiri. Sesuai dengan Definisi Musik yang kita kenal.

Musik adalah Suatu bahasa yang universal yang dapat dimengerti oleh semua orang, dimana musik menyuarakan isi hati sang pemusik yang memang ingin mengeluarkan dan membagikan apa yang mereka rasakan kepada semua orang.

Sejak terbentuk, Netral hanya terdiri dari tiga personil, yaitu :

1. BAGUS DHANAR DHANA
Lahir pada tanggal 17 Januari 1971. Dalam band ini Bagus memainkan alat musik Bass Guitar dan juga sebagai Vokalis. Permainan Bass dan karakter suaranya memberikan warna PUNK pada musik Netral
2. GABRIEL BIMO SULAKSONO
Lahir pada tanggal 22 Desember 1971. Memainkan alat musik Drum, yang berhasil memberikan ciri yang unik pada musik Netral.
3. RICY DAYANDANI
Lebih dikenal dengan nama Miten, Lahir pada tanggal 23 September 1971, memainkan alat musik Guitar dengan memberikan ciri Rock ‘ N Roll.


Mulanya, mereka memainkan musik-musik dari luar negeri seperti Nirvana, Testament, Jimi Hendrix, Alice in chain, Metallica, dan lain-lain. Juga sering mengisi acara-acara di SMA-SMA maupun Universitas-Universitas di Jabotabek..

Banyaknya pementasan yang dilakukan membuat Netral semakin dewasa dalam penampilan. Sehingga mereka mulai memikirkan untuk membuat album sendiri. Pada tahun 1994, dengan melalui perjuangan yang tidak ringan, Netral akhirnya mendapatkan produser untuk album perdananya. Dibawah naungan PT. Indosemar Sakti, Netral merilis album wa...lah, dan berhasil menjual lebih dari 80.000 unit kaset dan Compact Disc dari album perdana ini..

Album kedua Netral berjudul Tidak Enak dirilis pada tanggal 30 Juli 1996 dan koferensi pers di Jazz Rock Café Jakarta dihadiri hampir seluruh rekan pers di Jakarta dan rekan pers dari daerah lainnya.

Album kedua Netral berjudul TIDAK ENAK, memang berkesan tidak enak, tetapi bila diamati ada keseriusan dan kepedulian dalam musik Netral sehingga menimbulkan suatu daya tarik bagi yang mendengarnya. Dengan lagu Bobo, boring day , dan desaku album kedua ini tidak kalah angka penjualannya dengan album pertama.

Band ini semakin dikenal banyak orang sehingga ketika band asing seperti Foo Fighters, Sonic Youth, dan Beastie Boys hadir di Indonesia pada acara Jakarta Pop Alternatif Music Festival, Netral diminta untuk menjadi pendamping band mereka. Tercatat lebih dari 50.000 orang menyaksikan pementasan Netral.

Tidak hanya sukses di pementasan, namun sukses Netral juga diikuti dengan masuknya Netral dalam nominasi BASF AWARD untuk kategori pendatang baru terbaik dari group Rock terbaik.

Pada tanggal 16 januari 1998, Netral mengeluarkan album ketiga dengan judul " Album Minggu Ini " dan berlangsung menggelar tour ke-24 kota di Sumatera dan Jawa. Dengan klip video " Pucat Pedih Serang " buatan Rizal Mantovani, membuat penjualan album ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu pertama. Angka ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu lain yang sangat disukai pasar seperti lagu Kau, Selamat Datang, dan Dukun Kebo Ijo. Berbeda dengan album-album sebelumnya, album ini lebih mudah didengar, dengan harapan mampu menyerap pasar yang lebih luas.

Pada bulan Juli 1998, Bimo menyatakan ingin keluar karena mau mencoba warna musik baru. Walaupun berat hati namun akhirnya Netral harus melepas Bimo. Masa-masa tanpa Bimo harus dilewati dengan Additional Drummer untuk mengisi jadwal pementasan.

Beberapa Additional Drummer yang pernah membantu Netral, adalah :
1. Hengky (Kindern)
2. Toni Traxx (Kaktus)
3. Eno (Djakarta)

Atas desakkan produser, Netral harus segera mencari Drummer tetap untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Bimo, maka setelah mempertimbangkan banyak hal, diputuskan untuk mengajak Eno sebagai Drummer tetap Netral. Maka terhitung sejak 26 Maret 1999, Eno menerima tawaran Netral dan resmi menggantikan Bimo.

Adapun Data diri dari Eno adalah :

Nama :
Eno Gitara Riyanto
Tempat/Tgl.Lahir :
11 Oktober 1979
Pengalaman :
- Djakarta Band
- Additional Musician untuk Bima Band
Pendidikan :
Universitas Pancasila, Fak. Teknik Arsitektur
Warna Musik :
Rock, Blues, Acid, Fusion

Bersama Eno, akhirnya Netral dapat merilis album keempatnya yang berjudul " PATEN " pada tanggal 9 Juni 1999. Dengan didukung Additional Musician seperti Dhani Ahmad dan Dessy Fitri, hits Netral yang berjudul " Nurani " dipercaya dapat menaikkan angka penjualan album diatas 150.000 unit. Apalagi di album ini masih ada materi-materi seperti Babi, ’98, & Pecah Belah, Yang Enerjik, mudah dipahami dan dapat mewakili suara-suara anak muda yang selama ini kurang didengar.Sound Guitar yang unik dan pukulan Drum Eno yang dinamis menjadikan album ini lebih matang dari album-album sebelumnya.

Pada bulan Juli 1999 dengan bantuan sutradara Dimas Djayadiningrat video klip nurani menjadi juara video musik Indonesia untuk bulan Juli 1999/2000.
Pada bulan Agustus – September netral melakukan tour di beberapa kota di jawa – bali termasuk bisa main di centerstage di Hard rock hotel Bali yang biasanya diisi oleh musik-musik yang easy listening.

Akhir bulan November Miten mengundurkan diri dari netral setelah beberapa kali absen di setiap kegiatan. Pada bulan Desember 1999 Miten berpamitan untuk berangkat ke Amerika meneruskan sekolahnya.

Setelah Miten mengundurkan diri, dan sementara posisinya diisi oleh beberapa additional , yang antara lainnya adalah Damar ( kakak kandung Miten). Adapun pengisi gitar selama belum mendapat pengganti adalah :
1. Apoy ( Denny Iskandar)
2. Damar
3. Denny Chasmala
4. Taras

Secara bergantian mereka membantu netral untuk konser, rekaman atau kegiatan lainnya.

Pada bulan Mei 2000 netral menyelesaikan rekamannya untuk "album the best" yang materinya 12 lagu kumpulan dari album pertama hingga keempat dan ditambah dua lagu baru yang berjudul Cahaya bulan, dan Warna Biru.

Total jumlah keseluruhan lagu dalam album ini adalah 14 lagu, terdiri dari :
Cahaya Bulan, Wa..lah, Nurani, Pelangi, Pucat Pedih Serang, Sakau, Boring day, Bulan, Babi, Kau, Desaku, Sampah, Bobo, Warna biru.
Untuk lebih menarik lagi judul album ini di plesetkan menjadi Netral is the best. :O Dan akhirnya pada bulan Juni 2000 kaset dan Compact Disc album ini dirilis oleh PT. Indo Semar Sakti selaku produser netral.

Pada Tahun 2001, dengan 2 orang personil aja netral merilis album ke V dengan judul "Oke Deh" dengan hits singlenya Bertarung.
Album ini berisikan lagu-lagu terbaru karya Eno dan Bagus serta dibantu oleh beberapa additional gitar.

Tahun 2003, Netral mendapat satu personil baru untuk posisi gitar yaitu Coki, setelah melalui audisi yang panjang dan beberapa kali ikut sebagai additional gitar di beberapa konser musik bersama netral, maka akhirnya, coki resmi menjadi anggota netral. Di tahun yang sama, netral merilis album terbaru bertitel "Kancut" dengan single pertamanya yang berjudul - I Love You. :L Album ini cukup sukses dan merebut perhatian anak-anak muda karena materi album ini cukup fresh, dan unik namun memiliki ciri khas netral yang kental. Pada akhir tahun 2003 , Netral mengeluarkan klip keduanya berjudul : Namanya Juga Netral. Lagu yang sedikit berbau bossas ini disertai lirik yang lucu dan tetap diakhiri dengan beat ala netral yang kencang dan powerful, menjadikan lagu ini menjadi sesuatu yang baru dan unik bagi pasar musik Indonesia.

Tanggal 7 Februari 2005, netral merilis album ke VII, dengan materi 7 lagu dan hanya dicetak 7000 keping DVD saja, netral bermaksud agar album ini menjadi persembahan yang special bagi para pecinta musik netral. Karena album ini hanya dicetak terbatas. Dengan menjadi produser album sendiri dengan nama "Kancut Record", netral merilis album "Hitam" , dengan single pertamanya – Haru Biru. Album ini hanya dijual melalui fans club neytral, melalui distro dan melalui MTV trax, dengan disertai bonus DVD berisi film tentang pembuatan album ini. Maka menjadikan album ini sesuatu yang special dan mungkin baru pertama di Indonesia.

Pada Bulan Juni 2005, netral merilis album ke 8 yang berjudul "Putih" . Atas desakkan para penggemar netral, maka album ini dirilis secara nasional dengan bekerja sama dengan Alfa Records sebagai distributor, maka album putih ini bisa diperoleh di semua toko kaset. Album ini menghasilkan banyak single seperti ; "Terbang Tenggelam"’, "Sorri", "di Pantai di kala rembulan", "Super Hero", dan "Terompet Iblis". Album putih ini cukup sukses dalam penjualannya yang tidak kurang dari 100 ribu keping kaset terjual di seluruh Indonesia. Belum lagi jadwal konser yang padat selama 1 tahun penuh, membuat album Putih ini cukup sukses.

Adalah Netral yang berarti bebas, tanpa batasan, positif, dan tidak pernah berpihak pada apa dan siapapun, hanya berpihak pada dirinya sendiri dan diatas segalanya tentunya Tuhan Yang Maha Esa.
By Ozenk Potgieter | | Posted in | With 0 comments
180px-god_bless_personil.jpg

God Bless
Sejak nama God Bless ini dikibarkan tahun 1972 hingga kini, atau setidaknya sudah lebih dari tiga dekade berkiprah di panggung musik, ternyata grup rock legendaris yang hingga kini masih eksis cuma punya koleksi lima album, yaitu God Bless (1975), Cermin (1980), Semut Hitam (1988), Raksasa (1989), dan Apa Khabar?(1997), dan sebuah album yang diaransemen ulang, The Story of God Bless (1990).“Awalnya God Bless dibentuk sebagai band panggung, bukan rekaman,” jelas Iyek, panggilan akrab Achmad Albar, komandan sekaligus vokalis God Bless ini. Di awal terbentuknya, grup band ini pertama kali manggung unjuk kebolehan di acara Summer ’28 – Ragunan (1972), dengan formasi Achmad Albar (vokal), Donny Fattah (bas), Ludwig Lemans (gitar), Fuad Hasan (dram) dan Deddy Dores (kibor). Di susul penampilan berikutnya pada awal tahun ’73, dengan nama God Bless, mereka beraksi di Taman Ismail Marzuki (TIM) – Jakarta, kali ini posisi kibor dipegang Jockie Soeryoprayogo menggantikan Deddy Dores. Penampilan Achmad Albar Cs ini mendapat sambutan hangat penonton.Mulailah kiprah God Bless sebagai band panggung mendapat tempat di hati penggemar rock di tanah air. Dan nama God Bless terus berkibar sebagai band rock papan atas yang tidak tersaingi. Dalam aksi panggungnya band hard rock ini masih membawakan lagu-lagu grup luar, seperti Deep Purple, Grand Funk Railroad, ELP, King Ping Me, dan James Gang. Tahun 1975, God Bless merilis debut album yang juga bertitel God Bless, dibawah bendera Pramaqua, dengan hits-nya Huma di Atas Bukit,dan She Pass Away. Ketika supergrup dunia Deep Purple manggung di Indonesia (1975), grup ini mendapat kehormatan jadi band pembukanya. Sepanjang perjalanan karirnya, grup rock legendaris ini mengalami tak kurang dari 15 kali ganti formasi. Sejumlah musisi yang pernah nyangkut di sini, antara lain Soman Lubis (alm), Deddy Stanzah (alm), Rudi Gagola, Abadi Soesman, Dodo Zakaria, Oding, Debby, Keenan Nasution. Tahun 1989, Ian Antono cabut dari God Bless. Posisinya digantikan oleh Eet Syahranie. Saat ditinggal Ian, God Bless menghasilkan album Raksasa, dan merilis album The Story Of God Bless. Pada 1997, Ian Antono kembali memperkuat God Bless. Kerja bareng mereka kali ini menghasilkan album Apa Kabar?. Di album ini God Bless menggunakan duo gitar, Ian Antono dan Eet Syahranie.Usai menggelar konser God Bless Tur Kembali ’97, dalam rangka promo tur album Apa Kabar?, grup ini praktis vakum dari kegiatan panggung.Baru mulai tahun 2002, mereka bangkit kembali, dan sempat manggung di kafe dan sejumlah event, seperti Asian Rock di Ancol – Jakarta (2003), dan di Pekan Raya Jakarta (PRJ). Tapi sayang, kebangkitannya kembali God Bless ditandai dengan cabutnya Jockie S dan Teddy Sujaya. “God Bless sekarang tinggal kita bertiga, saya, Donny dan Ian” ungkap Iyek. Untuk mengisi kekosongan, dirangkullah Abadi Soesman, Iwang dan Inang Norsaid. Karena kesibukan di luar God Bless, kakak-beradik ini mengundurkan diri. Posisi Inang digantikan Yaya Moektio. “Untuk di panggung kita pakai additional,” tambah Iyek.
Sebagaimana dikatakan Iyek, awal dibentuknya kelompok musik ini adalah sebagai band panggung. Setelah tujuh tahun absen tidak bikin album, kini mereka kembali menunjukan eksistensinya sebagai band panggung. Meski usia para personelnya rata-rata sudah kepala lima, tapi mereka mampu membuktikan sebagai band panggung yang tetap berkharisma dan memiliki performing act yang menawan.
By Ozenk Potgieter | | Posted in | With 0 comments
boomerang.jpg

Boomerang
Dengan diperkuat Roy Jeconiah (vokal), John Paul Ivan (gitar), Hubert Henry (bas), Petrus Augusti (dram), grup rock asal Surabaya yang bernama Lost Angels ini mencoba uji nyali mengikuti Festival Rock se-Indonesia VI (1993). Lumayan, mereka masuk 10 besar finalis, diurutan ke-6. Sebagai hadiah, lagunya berjudul No More ikutan nangkring di album kompilasi 10 Finalis Festival Rock se-Indonesia VII.Sejak itu, Lost Angels mulai masuk jajaran grup rock yang namanya mulai diperhitungkan di Surabaya dan sekitarnya. Bahkan Roy dkk sempat mendapat kehormatan sebagai band pembuka Gong 2000, ketika grup musik yang dikomandoi Ian Antono menggelar tur di Sulawesi Selatan. Di luar itu, satu hal yang tetap menjadi obsesi Lost Angels, yakni masuk dapur rekaman. “Itu obsesi kita,” kenang Roy, yang mengaku beberapa harus menemui Log Zhelebour menawarkan master album rekaman. Setelah melalui proses yang cukup panjang, pada tahun 1994, mereka tanda-tangani kontrak dengan Log Zhelebour untuk rekaman album, sekaligus diputuskan Lost Angels berganti nama jadi Boomerang. Nama Bomerang itu sendiri diambil dari salah satu lagu yang ada di album perdana mereka. Sayangnya, hampir dalam waktu bersamaan, Petrus Augusti mundur, yang kemudian posisinya digantikan Farid Martin. Apa yang diraih Boomerang saat ini tidak lepas dari keberadaan Log Zhelebour sebagai produsernya. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran Log di sini punya andil tidak kecil dalam mengangkat nama besar Boomerang sebagai salah satu grup rock papan atas. Selain bertindak sebagai produser, Log juga menangani urusun showbiz-nya. Di tengah persiapan untuk promosi rilis album X’Travaganza (2000), Log sempat bikin 7 video klip yang digarap sebelum album tersebut edar. Tapi sayang, tak lama setelah album X’Travaganza dirilis, dan di saat sedang gencar-gencarnya mereka melakukan promosi, Boomerang mengambil keputusan dengan menyatakan mundur dari manajemen Log Zhelebour. Bukan cuma itu, bersamaan dengan dirilisnya album Terapi Visi (2003), mereka memutuskan untuk keluar dari dari Logiss Records, dan ganti bernaung di Sony Music – Indonesia.Dibawah manajemen Log, grup musik yang sempat jadi band pembuka Megadeth saat manggung di Medan ini telah merilis 7 album, masing-masing; Boomerang (1994), Kontaminasi Otak (1995), Disharmoni (1996), Segitiga (1998), Best Ballads of Boomerang & Hard ‘N Heavy (1999), dan X’Travaganza(2000). dan hingga kini mereka telah mengeluarkan album terbarunya di tahun 2009 yang betajuk SUARA JALANAN dan telah berhasil membangkitkan para fansnya kembali...
By Ozenk Potgieter | | Posted in | With 0 comments
Sepanjang 30 tahun perjalanan bisnis industri rekaman, belum pernah sebuah album rock yang omzet penjualannya mencapai 2 juta kaset, dalam setahun. Dan rekor ini telah dipecahkan oleh Jamrud lewat albumnya yang bertitel Ningrat (2001). Tak heran bila lewat album ini Jamrud memborong penghargaan sebagai Grup Rock Terbaik, Penyanyi Terbaik, Lagu Rock Terbaik dan Album Rock Terbaik di ajang AMI – Sharp 2001.
Tak berlebihan bila Log Zhelebour sebagai produser bilang bahwa apa yang telah dicapai Jamrud – grup rock asal Cimahi, Jawa Barat – yang kini diperkuat Azis MS (gitar), Ricky Teddy (bas), Herman (dram), dan Krisyanto (vokal) ini merupakan prestasi fantastik dalam blantika musik tanah air.
Pertengahan ’96, mereka bertemu dengan Log Zhelebour, menawarkan master album. Dan, produser Logiss Records ini tertarik dengan musik ala Jam Rock, dan bersedia mengedarkan album tersebut. Termasuk kesepakatan berubah nama Jam Rock jadi Jamrud, guna hindari sengketa soal nama dengan personel yang pernah gabung di Jam Rock. “Secara logika saya dan teman-teman dapat menerima alasan itu, dan itu kita sepakat dari Jam Rock berubah menjadi Jamrud,” tutur Azis menceritakan.
Akhir Desember 1996, dengan nama baru yaitu Jamrud, Azis dkk merilis debut album bertitel Nekad, terjual 200 ribu keping kaset. Disusul album berikutnya Putri (1997), terjual 300 ribu kaset. Kemudian album ketiga, Terima Kasih (1999) laku 900 ribu kaset. Sekaligus album ini menempatkan posisi Jamrud sebagai grup rock dan album rock terbaik di Anugerah Musik Indonesia 1999.
Menjelang persiapan album keempat, Ningrat, Jamrud dilanda musibah dengan kehilangan dua personelnya, Fitrah dan Shandy, meninggal dunia akibat pengaruh ketergantungan narkoba. Berikutnya posisi Shandy digantikan oleh Herman.
Lewat album Ningrat (2001), Jamrud kembali mencetak sukses besar dengan angka penjualan yang sangat fantasik 2 juta keping kaset. Album ini termasuk album rock terlaris sepanjang sejarah rock Indonesia. Lewat album ini pula, dinobatkan sebagai album rock terlaris versi AMI-Sharp 2001. Yang kemudian disusul oleh penghargaan dari Gen-B Extra Joss Awards 2002 sebagai biang musik tahun 2002. Dengan seabreg prestasi yang diraih, tak heran bila kemudian menempatkan Jamrud sebagai salah satu grup band termahal.
Sebagai bonus atas prestasinya ini, Log kemudian mengajak mereka rekaman album ke-5 di Studio 301, Sydney – Australia, dan menghasilkan album bertajuk Sydney.09.01.02 (2002), yang kemudian dilanjutkan dengan menggelar pertunjukan keliling bertajuk Djarum Super Tour 50 Kota Indonesia. Di tengah kesibukan tour show, mereka sempat mengeluarkan album All The Best Show Hits – Jamrud yang menampilkan single hits berjudul Mengejar Nirwana (2004). Tak lama lagi Azis MS dkk sudah siap-siap untuk merilis album ke-6 bertajuk BO 18+
By Ozenk Potgieter | | Posted in | With 0 comments


Slank adalah sebuah grup musik terkenal di Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember 1983 karena bosan bermain musik menjadi cover band dan punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones Complex (CSC) bentukan Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada awal tahun 80-an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir tahun 1983 grup ini dibubarkan.


Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi Slank, sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka cowok selengean dengan personel tambahan Bongky (gitar) dan Kiki (gitar). Kediaman Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka.

Mereka sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di Slank. Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra, Slank baru solid.

Dengan formasi Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan ke perusahaan rekaman.

Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut album Suit-Suit... He He He (Gadis Sexy). Album yang menampilkan hit Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang baru terbaik. Album kedua mereka, Kampungan pun meraih sukses yang sama.

NARKOBA

Keterlibatan para personelnya dengan narkoba sempat melahirkan keretakan di tubuh band yang bermarkas di jalan Potlot ini. Pada saat menggarap album keenam (Lagi Sedih), Bimbim selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra. Kaka dan Bimbim tetap menggarap album ke-6 dengan bantuan additional player.

Sebagai gantinya mereka merekrut Ivanka (Bass), Mohamad Ridho Hafiedz (Ridho) dan Abdee Negara (Abdee). Formasi ini bertahan hingga saat ini dan mereka terus melahirkan karya-karya yang menegaskan eksistensi mereka di dunia musik Indonesia.

Bimo Setiawan Almachzumi
Nick Name : Bimbim
D.O.B : Jakarta, 25 December
Believe : Islam
Height/Weight : 173 cm / 52 kgs
Hobby : Soccer
Influence : Van Hallen, Rolling Stones, Queen
Position : Drums / Percussions / Guitar
Musical Background :
Self learning to drumming at the age of 13. First gigs in Junior High with Cikini Stones Complex. Former member of SLANK.

Akhadi Wira Satriaji
Nick Name : Kaka
D.O.B : Jakarta, 10 March
Believe : Islam
Height/Weight : 171 cm / 60 kgs
Hobby : Soccer
Influence : Bob Marley, David Coverdale
Position : Guitars / Vocal Cord
Musical Background :
Learnt to sing at the age 9, Forming a band with cousins and friends in Junior High. Self learn to sing by listening his favourites musician's recorded tapes, Vocalist of LOVINA band, borrowed as vocalist

Ivan Kurniawan Arifin
Nick Name : Ivanka
D.O.B : Jakarta, 9 Desember
Believe : Islam
Height/Weight : 170 cm / 55 kgs
Hobby : Musics
Influence : Rolling Stones, Beatles
Position : Bass / Guitars
Musical Background :
Began to learn guitar at the age of 14 . Finalist at West Java Rock Festival. Foemer member of House Of The Rising Sun Band, Bass player for Imanez' Otto Jam, Supporting musician for SLANK's 6th local album.

Mohammad Ridwan Hafiedz
Nick Name : Ridho
D.O.B : Ambon, 3 September
Believe : Islam
Height/Weight : 173 cm / 50 kgs
Hobby : Soccer
Influence : Blues Saraceno, Nick Nolan, Beatles, Jimmy Hendrix
Position : Guitars
Musical Background :
Began to learn music in Samarinda at the age 12. Former member of Cat Power Band. Took a musical course with Didi AGP and Bintang Indiarto in high school. Former member of Last Few Minutes (LFM) Band. Took a guitar course at Musician Institute Hollywood,LA. Supporting musician for Vina Panduwinata, Nita Tilana, Nugie, Vony Sumlang. Joining SLANK in the recording album "TUJUH".

Abdee Negara
Nick Name : Abdee
D.O.B : Donggala, 28 June
Believe : Islam
Height/Weight : 170 cm / 50 kgs
Hobby : Motor Cross
Influence : Keith Richard, Jimmy Hendrix
Position : Guitars
Musical Background :
Took a guitar course at ILW Farabi in 1988. Supporting musician for Gideon Tengker, Ermy Kulit, Michael "Sket" Meyer, Eki Lamoh. Former member of Interview Band with Hengky Supit, DOR Band with Wawan and Michael Meyer, ENEMES Band with Sandy and Iram "U" Camp, Makhatana Band with Dino and Yoyo "Bayou", KRS with Cendy Luntungan, Harry Anggoman. ARJACO with Arthur Kaunang and James F. Sundah.

Joining SLANK in the recording album "TUJUH".

PENGGEMAR

Slank adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak saja berhasil merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil membangkitkan semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya sikap. Dan Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif, yang dikenal sebagai Slankers.

SLANK FANS CLUB

Slank Fan Club (SFC) adalah club resmi yang dibentuk oleh manajemen Slank untuk menampung para penggemar fanatik Slank.

BULETIN SLANK

Untuk menyampaikan informasi kepada para Slanker, Slank dan manajemennya memutuskan untuk membuat sebuah newsletter yang kemudian disebut dengan nama Buletin Slank. Buletin ini berisi jadual, kisah-kisah pendek perjalanan tur panggung slank dan sebagainya. Nama buletin sendiri dipakai sebagai simbol agar para slanker melingkari (buletin) jadwal kegiatan slank di kalender kegiatan mereka masing-masing.

Buletin Slank inilah yang kemudian berkembang menjadi Koran Slank.

KORAN SLANK

Koran Slank diterbitkan pertama kali pada 10 Maret 2002.

DISKOGRAFI

1. 1990 - Suit-Suit....Hehehe (Gadis Sexy)
2. 1991 - Kampungan
3. 1993 - Piss
4. 1995 - Generasi Biru
5. 1996 - Minoritas
6. 1996 - Lagi Sedih
7. 1997 - Tujuh
8. 1998 - Mata Hati Reformasi
9. 1999 - 999+09
10. 2001 - Virus
11. 2003 - Satu Satu
12. 2003 - Bajakan!
13. 2004 - Road to Peace
14. 2005 - PLUR
15. 2006 - Slankissme
16. 2007 - Slow But Sure
17. 2007 - Original Soundtrack "Get Married"
18. 2008 - Slank - The Big Hip
19. 2008 - Anthem For The Broken Hearted
20. 2009 - Original Soundtrack Generasi Biru
21. 2010 - Jurus Tandur


Personil : Bim-Bim � Kaka � Ridho � Ivanka � Abdee
Mantan Personil : Bongky � Pay � Indra � Reynold
Album Studio : Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy) - Kampungan - Piss! - Generasi Biru - Minoritas - Lagi Sedih - Tujuh - Mata Hati Reformasi - 999 - 09 - Virus - Satu Satu - PLUR - Slankkissme - Slow But Sure
Album Lain : Konser Piss 30 kota - Virus Roadshow - Bajakan - Road to Peace - Ost. Get Married
lounching film : GENBI (Generasi Biru) , metamorfoblues 



 untuk keterangan lebih mendetail klik DI SINI